Sunday 4 October 2015

PROFIL AISYAH RA

    Seluruh umat islam didunia pasti tahu siapa Ummul Mukmininnya, panutan badi kaum muslimah didunia, wanita cerdas yang mendampingi Rosullullah SAW hingga beliau wafat, bukan untuk membandingan dengan istri-istri Rosul yang lainnya tetapi memang Allah SWT memberikan keistimewaan kepada Aisyah ra yaitu mudah menyerap ilmu-ilmu yang Rosul ajarkan kepadanya dan jika Rasulullah sedang bersama Aisyahlah Allah menurunkan wahyu-Nya , bahkan setelah Rosul wafat Ia menjadi sumber rujukan umat islam dalam setiap persoalan - persoalan hingga akhir hayatnya 



  • KELAHIRAN AISYAH 


Ayah Aisyah adalah Abu Bakar Ash-Siddiq, nama asli Abu Bakar adalah Abdullah , Ibu Aisyah bernama Ummu Ruman, dari pihak ayah maupun irbu aisyah termasuk dalam suku Quraisy - Bani Taim dari pihak Ayah dan Bani Kinanah dari pihak ibu. Aisyah dilahirkan pada bulan Syawwal tahun kesembilan sebelum hijrah, bertepatan dengan bulan Juli tahun 614 M , yaiyu akhir tahun kelima setelah Rosullullah SAW diangkat menjadi Rosul. 

      Pada masa kecil Aisyah disusui oleh istri dari Wail Abul Quas. Wail memiliki saudara laki-laki bernama Aflahh dengan begitu aflah merupakan paman sesusuan Aisyah, Aflah inilah yang sering mengunjungi Aisyah dengan seizin Rosullulah SAW . "Dikisahkan ketika itu Aflah datang menemuinya, saat itu Aisyah tidak mengizinkannya masuk, ketika Rosul datang Aisyah memberi tahu kepada beliau mengenai kedatangan Aflah , ternyata beliauu menyeruh Aisyah untuk mengizinkan Aflah Menemuinya "( HR. BUKHARI, MUSLIM, AHMAD, MALIK, DAN DARIMI ).

      Ia terkenal dengan nama Aisyah dan dijuluki Ash Shiddiqah "Perempuan yang benar dan lurus ", Ia juga dipanggil dengan Ummul Mukminin, ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa panggilannya adalah Humaira, tetapi Rosullullah lebih sering memanggilnya dengan Bintush -Shiddiq atau putri dari laki-laki yang benar dan lurus (Abu Bakar).

   Orang-orang jenius biasanya telah menampakan tanda-tanda kejeniusan mereka sejak kecil, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Masa kecil mereka seakan-akan menandakan masa depan yang cemerlang, masa ketika meraka akan melahirkan prestasi-prestasi besar. Begitu pula dengan Aisyah tanda-tanda keagungan dan kemulian telah nampak pada gerakan serta tngkah lakunya di masa kecil, tetapi Aisyah kecil tetaplah seorang anak-anak yang tidak lepas dari dorongan-dorongan naluriahnya, Ia suka bermain bersama teman-temannya.

     



  • PERNIKAHAN YANG DIBERKAHI 


        Khadijah  binti Khuwailid merupakan istri pertama Rosullulah saw, yang paling beliau cintai. Ketika pernikahan mereka berlangsung pada saat itu Rosullulah berusia 25 tahun sedangkan Khadijah berusia 40 tahun. Suami istri ini hidup berbahagia selama kurang lebih 25 tahun hingga akhirnya Khadijah meninggal dunia pada usia 65 tahun , yaitu pada bulan Ramdhan tahun 10 kenabian atau tiga tahun setelah hijrah. Ketika Khadijah wafat Rosullullah saw telah berusia 50 tahun

        Ketika Khadijah wafat Rosullulah saw, merasakan duka yang sangat dalam, tidak pernah beliau merasakan sedih yang teramat sedih, hal itu membuat risau para sahabat beliau, suatu hari, Khaulah binti Hakim ( istri dari Utsman bin Mazh'un, salah seorang sahabat terkemuka yang meninggal dunia pada tahun 2 H ) mendatangi Rosullulah saw, dan bertanya , " Wahai Rosul, tidakkah engkau ingin menikah lagi" 


" Dengan siapa"? tanya Rosullullah 


" Perempuan seperti apa yang engkau kehendaki , gadis atau janda ?"

Rosullullah balik bertanya , " Siapa yang gadis dan siapa yang janda "?


" Jika engkau menghendaki seorang janda, maka menikahlah dengan Saudah binti Zam'ah. jika gadis yang engkau inginkan maka menikahlah dengan putri dari orang yang paling engkau cintai, Aisyah binti Abu Bakr Ash- Shiddiq ".


" Kalau begitu sampaikanlah hal ini kepadanya "


maka Khaulah pun berangkat menuj kediaman Abu Bakr untuk menyampaikan hal itu , pada saat itu orang-orang arab enggan menikahi putri seorang teman yang telah dianggap saudara. 

Khaulah pun kembali kepada Rosullullah saw, untuk menanyakan persoalan tersebut. 

Rosullullah menjawab :

" Kembalilah kepada Abu Bakr, katakanlah kepadanya bahwa ia adalah saudaraku seagama dan putrinya halal untuk kunikahi" ( HR. Bukhari, Ahmad, dan Baihaqi )


dalam beberapa hadist dikisahkan bahwa Rosullullah saw pernah bermimpi didatangi Malaikat yang membawa secarik kain sutra. Rosullullah bertanya " kain apakah ini


malaikat itu menjawab , " inilah istrimu "


Maka Rosullullah membuka kain itu dan ternyata gambar Aisyah tercetak diatasnya.


Bukhari meriwayatkan kisah itu sebagai berikut . Rosullullah saw. bersabda kepada Aisyah, 


" Sebelum menikahimu, Aku pernah melihatmu dua kali di dalam mimpi. Aku melihat. Aku melihat malaikat membawa secarik kain yang terbuat dari sutra. Kukatakan kepadanya, "Singkapkanlah". Malaikat itu pun menyingkapnya, Dan ternyata kain itu memuat gambarmu. Lalu kukatakan, Jika ini merupakan ketentuan Allah, maka Dia pasti akan membuatnya terjadi, pada kesempatan lain, aku kembali melihatnya datang membawa secarik lain yang terbuat dari sutra. Maka kukatakan, "Singkapkanlah". dan ternyata kain itu memuat gambarmu. Lalu aku berkata, Jika ini merupakan ketentuan Allah , maka Dia pasti akan membuatnya terjadi ( HR.Bukhari, Muslim, dan Ahmad)




  • MAHAR AISYAH 

     Diriwayatkan oleh Ibnu Sa'ad , Aisyah berkata " Mahar yang diberikan oleh Rosullullah saw, adalah 12 Uqiyyah dan 1 nasy atau setara dengan 500 dirham, 1 Uqqiyah setara dengan 40 dirham sementara 1 nasy setara dengan 20 dirham 


  • TAHUN PERNIKAHAN AISYAH 

     Dinyatakan bahwa Khadijah wafat pada bula Ramadhan, 10 tahun setelah Rosullullah diangkat menjadi rosul, lalu pada bulan syawwal pada tahun yang sama , Rosullullah menikahi Aisyah, ketika itu Aisyah berusia enam tahun, dengan kata lain pernikahan itu berlangsung pada bulan syawwal, tiga tahun sebelum hijra, bertepatan dengan bulan mei tahun 620 M, Ibnu Abdil Barr mendukung pendapat ini dalam karyanya , al-Isti abfima' rifatil-ashhab. Mengenai pernikahan Rosullullah dengan Aisyah berlangsung pada tahun wafatnya Khadijah , tetapi keduanya baru hidup bersama tiga tahun setelah itu, yaitu ketika Aisyah telah berusia sembilan (9) tahun. 

     Bersama Rosullullah Aisyah tidak diberikan keturunan, tetapi Aisyah memiliki Kunyah , Kunyah adalah sebagai tanda kemulian serta kehormatan yang biasa digunakan oleh orang-orang arab, suatu hari dengan wajah murung yang, Aisyah berkata kepada Rosullullah saw " Wahai Rosulullah setiap orang memiliki kunyah kecuali aku". saat iru Rosulullah memerintahkan Aisyah untuk menggunakan kunyah " Ummu Abdullah" yang berarti ibunda Abdullah ( Abdullah merupakan nama keponakan Aisyah ).




  • KEPERGIAN ROSULULLAH, KEKASIH TERCINTA 


    Sembilan (9) tahun hidup bersama Rosullullah, Ia menikmati kehidupan berumah tangga dalam suasana cinta, kasih sayang , dan kesetiaan di sepanjang waktu dan di setiap kesempatan , suka duka telah dilalui bersama-sama akhirnya datanglah masa tersulit dalam kehidupan Aisyah , kehidupan tersulit ketika suami yang dicintainya meninggal dunia. Tahun itu adalah tahun kesebelas (11) hijiriah, ketika itu Aisyah memasuki usianya yang ke delapan belas tahun (18).  

      Suatu hari dibulan Shafar , tahun kesebelas hijriah , Rasulullah saw mendatangi Aisyah dan mengeluhkan sakit dikepala beliau, ketika rasa sakit itu tak terahankan beliau selalu bertanya dimana beliau tinggal hari ini, Karena itu istri-istri beliau lainnya mengizinkan beliau untuk dirawat dimanapun beliau suka, kemudian beliau memilih dirawat dirumha Aisyah hingga Akhirnya beliau wafat disana, di pangkuan Aisyah. 

Demikian sepenggal kisah wanita paling mulia yang dicintai Rosullulah saw, wanita panutan bagi kaum muslimah didunia, terima kasih semoga tulisan ini menginspirasi dan bermanfaat bagi para pembaca. 




0 komentar

Post a Comment