Saturday 27 February 2016

MAKALAH PERAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DILINGKUNGAN SEKOLAH

     MAKALAH 
PERAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN 
DILINGKUNGAN SEKOLAH



                                                               KATA PENGANTAR


Bismillahhirahmannirahim
              Segala puja puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, yang telah memberikan limpahan karunia-Nya kepada kita semua sehingga pada hari ini kita masih dapat membaca makalah ini, dan telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru tepat pada waktunya.
              Selama menyusun makalah ini pasti ada hambatan dan keselahan dikarenakan sedikitnya pengetahuan penyusun terhadap materi yang diangkat, karena campur tangan dari beberapa pihak akhirnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini, maka dari itu dengan kerendahan hati penyusun ucapakan banyak terima kasih kepada seluruh pembimbing yang telah membimbing selama proses penyusunan, dan akhirnya tersusunlah makalah yang diberi judul “ Peran Pengembangan Kewirausahaan Dilingkungan Sekolah”.
              Penyusun hanyalah manusia biasa yang pastinya memiliki segala kekurangan karena kesempurnaan hanya milik Allah swt, maka dari itu kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan makalah ini sangat penyusun harapkan, semoga makalah ini berguna bagi pembaca dan berguna bagi generasi yang akan datang, terimakasih.

 Pangkah ,        Februari 2015

  Tim Penyusun




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................     i    
KATA PENGANTAR...................................................................................     ii   
DAFTAR ISI ................................................................................................. .... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1.Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2.Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
1.3.Manfaat .............................................................................................. 2
1.4.Rumusan Masalah............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN  .................................................................................. 3
2.1.Pengertian Kewirausahaan ................................................................. 3
2.2.Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah .............................................. 3
2.3.Pendidikan Kewirausahaan Dalam Membangun Minat Pelajar ......... 4
2.4.Penerapan Kewirausahaan di Sekolah ................................................ 5

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 8
3.1.  Kesimpulan ....................................................................................... 8
3.2. Saran .................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
             Pemuda adalah tonggak utama untuk mewujudkan pemenuhan jumlah pengusaha di Indonesia. Dari tahun ke tahun, sekolah-sekolah meluluskan jutaan siswanya, permasalahan bangsa Indonesia yang sejak dulu belum juga usai teratasi yaitu pengangguran akan semakin bertambah setiap tahunnya. Sungguh disayangkan jika hal itu tidak segera diatasi.
             Selama ini pendidikan sekolah hanya memberikan teori tentang pendidikan wirausaha. Prosentase aplikasi atau penerapan ilmu di dunia usaha/wirausaha sungguh-sungguh minim, bahkan siswa tidak mengerti bagaimana harus melangkah dengan ilmu yang mereka dapatkan dari sekolah. Ini sebuah kenyataan, seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang telah lulus, tidak akan dapat melakukan apa-apa setelah mereka lulus, bahkan untuk sarjana yang relatif potensial terserap di lapangan kerja pun, sampai pertengahan tahun lalu 70 persen dari 6.000 sarjana pertanian lulusan 58 perguruan tinggi di Indonesia menganggur. Itu semua disebabkan oleh minimnya pengetahuan kewirausahaan yang aplikatif. Pada umunya pendidikan kewirausahaan yang diberikan hanya berupa teoritis saja. Disinilah arti pentingnya modul pendidikan wirausaha harus ditanamkan sejak di jenjang pendidikan anak usia dini dan bukan dicangkokkan mereka setelah lulus.
Dengan dilatih dan diberikan pengetahuan kewirausahaan sejak dini, diharapkan pemuda-pemuda atau siswa-siswa memiliki harapan apabila mereka lulus nanti. Namun tetap kembali pada konteks pelatihan dan pengetahuan wirausaha yang aplikatif bukan sekedar teori menjadi wirausaha tanpa ada solusi yang tepat untuk siswa.


1.2.Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
  1.       Memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
  2.      Belajar membentuk pola fikir kewirausahaan dalam diri kami meskipun masih didalam dunia pendidikan
  3.        Sebagai tolak ukur jika kami ketika mendirikan sebuah usaha


1.3.Manfaat
Adapun manfaat mempelajari Kewirausahaan yaitu :
·         Meningkatkan motivasi berwirausaha yang tinggi
·         Berguna untuk masa depan
·         Memanfaatkan potensi dan melakukan perubahan
·         Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan dikalangan masyarakat yang mampu, handal dan unggul
·         Sebagai informasi untuk membuat usaha

1.4.Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan kita bahas dalam makalah kali ini yaitu :
  1.         Pengertian Kewirausahaan
  2.                Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah
  3.          Pendidikan Kewirausahaan dalam Membangun Minar Pelajar
  4.          Penerapan Kewirausahaan di Sekolah





BAB II
PEMBAHASAN

2.    1.  Pengertian Kewirausahaan
            Setiap hari dalam kegiatan bisnis kita melakukan usaha / melakukan kegiatan kewirausahaan untuk mendapatkan keuntungan tentunya. Tapi sebelum nya tentu kita ingin tahu apa sih artinya kewirausahaan itu ?!
Apa sih definisi kewirausahaan ? Menurut Para Ahli :
  1.      Peter F Drucker
Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
 2.  Thomas W Zimmerer Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinivasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari.
    3.      Andrew J Dubrin
Seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif.
Jadi Kewirausahaan itu adalah proses mengkreasikan/menciptakan sesuatu dengan menambahkan nilai yang didukung komitmen pada tim dan usaha, memperkirakan kemungkinan finansial, fisik, dan resiko sosial dan menerima hasil berupa finansial, kepuasan dan kebebasan pribadi.

2.    2. Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah
            Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu  komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.  Dalam hal ini, program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek yaitu :
  1.        Pendidikan Kewirausahaan Terintegrasi Dalam Seluruh Mata Pelajaran
  2.  .      Pendidikan Kewirausahaan yang Terpadu Dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler
  3.  .      Pendidikan Kewirausahaan Melalui Pengembangan Diri
  4.   .      Perubahan Pelaksanaan Pembelajaran Kewirausahaan dari Teori ke Praktik
  5.         Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan ke dalam Bahan/Buku Ajar
  6.        Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan melalui Kutur Sekolah
  7.         Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan melalui Muatan Lokal
      3. Pendidikan Kewirausahaan dalam Membangun Minat Pelajar
            Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat siswa untuk berwirausaha, diantaranya:
  1.      Kemauan

           Kemauan adalah suatu kegiatan yang menyebabkan seseorang mampu untuk melakukan tindakan dalam mencapai tujuan tertentu. Dengan adanya kemauan seseorang untuk mencoba berwirausaha merupakan suatu hal yang baik.
         2.   Ketertarikan
           Ketertarikan adalah perasaan senang, terpikat, menaruh minat kepada sesuatu. Saat ada ketertarikan dari diri seseorang maka ada daya juang untuk meraih yang ingin dicapai. Dalam hal ini adalah ketertarikan untuk mau berwirausaha, maka siswa tersebut mempunyai minat untuk berwirausaha.
           3. Lingkungan Keluarga
          Berkaitan dengan lingkungan keluarga, maka peran keluarga sangat penting dalam menumbuhkan minat anak. Orang tua merupakan pendidik pertama dan sebagai tumpuan dalam bimbingan kasih sayang yang utama. Maka orang tualah yang banyak memberikan pengaruh dan warna kepribadian terhadap seorang anak. Dengan demikian mengingat pentingnya pendidikan di lingkungan keluarga, maka pengaruh di lingkungan keluarga terhadap anak dapat mempengaruhi apa yang diminati oleh anak.
         4.  Lingkungan Sekolah
           Pendidikan di sekolah menjadi tanggung jawab guru. Jadi pada dasarnya yang berpengaruh terhadap perkembangan siswa yaitu proses pendidikan di sekolah sebagai bekal untuk diterapkan dalam kehidupan di lingkungan masyarakat. Seorang guru dalam proses pendidikan juga dapat memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa dalam menumbuhkan minatnya. Sebagai pendidik dalam lembaga pendidikan formal, maka guru berperan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, apalagi yang dibutuhkan orang pada dasarnya adalah ke arah pengembangan kualitas SDM yang berguna (Suprapto, 2007). Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi besarnya minat yang timbul dari dalam maupun luar diri siswa terhadap sesuatu yaitu minat berwirausaha.

2.       4.  Penerapan Kewirausahaan di Sekolah
            Dalam waktu yang terbatas, kita harus menghasilkan sesuatu dan dalam waktu yang pendek kita juga akan menerima kerugian. Kemampuan berpikir dan kemampuan bekerja keras hanya akan bermanfaat apabila kita dapat memanfaatkan komitmen tinggi tepat waktu untuk menghasilkan sesuatu.
      1)      Komitmen adalah konsisten terhadap tujuan yang hendak dicapai.
      2)      Komitmen adalah suatu perjanjian atau kesepakatan untuk melakukan sesuatu
     3)      Komitmen adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha        bisnisnya sampai berhasil.
Seorang wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil. Mereka yang mempunyai komitmen tinggi selalu menggunakan sumber daya secara lebih efisien yang akan mendorong perusahaan kearah pola tingkah laku perusahaan.
1)      Menerapkan Perilaku Tepat Waktu
Wirausaha yang ingin menjadi wirausaha yang sukses harus dapat memanfaatkan dan memandang waktu sebagai :
ü  Tepat waktu adalah organisasi
Artinya semua aktivitas kegiatan bertujuan untuk mencapai suatu cita-cita. Berhasil tidaknya perjuangan hidup yang hendak dicapai perusahaan kesempatan yang relatif sangat pendek.
ü  Tepat waktu adalah kekuasaan
Artinya waktu sekarang dapat menentukan kejadian-kejadian di masa yang akan datang.
ü  Tepat waktu adalah nilai uang
Artinya waktu yang diberikan oleh wirausahawan dapat menghasilkan sesuatu tujuan yang dapat dinilai dengan uang.
ü  Tepat waktu adalah ukuran
Artinya menentukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu yang maksimal.
Penerapan perilaku tepat waktu dapat dilaksanakan di sekolah melalui hal-hal sebagai berikut :
         Menutup pintu gerbang sekolah saat kegiatan belajar dimulai.
         Anak yang terlambat dapat mengikuti pelajaran dengan membawa surat dari guru piket.
         Guru piket mencatat dalam agenda untuk siswa yang terlambat dan dibuat laporan setiap bulan.
         Manfaat waktu senggang dengan hal-hal yang berguna.
         Kebiasaan mempunyai tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.

2)      Menerapkan Perilaku Tepat Janji
Menerapkan perilaku tepat janji dapat dilakukan melalui kegiatan sehari-hari. Hal ini harus tumbuh dalam jiwa seorang wirausaha karena dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap konsumen, masyarakat dan rekan bisnis. Adapun ciri-ciri kepribadian perilaku tepat janji bagi calon wirausaha adalah sebagai berikut :
  • ·         Bermoral tinggi dalam menepati janji,
  • ·         Bersikap mental tinggi dalam menepati janji,
  • ·         Terampil dalam belajar dan berusaha.

3)      Menerapkan Kepedulian Mental Dalam Bentuk Hasil Kerja, Penampilan Dan Kinerja Lainnya
Wirausaha harus selalu memperhatikan mutu (kualitas) hasil kerja. Karena erat dengan masalah keputusan konsumen. Menerapkan kepedulian terhadap mutu dalam bentuk hasil kerja dapat diterapkan baik di lingkungan masyarakat, sekolah dan keluarga yang berupa penampilan.
4)      Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri
Jika calon wirausaha yang ingin menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri harus melalui beberapa hal berikut ini:
  • ·         Ketabahan
  • ·         Keuletan
  • ·         Disiplin
  • ·         Kerja Sama para wirausaha harus bisa hidup dengan tidak merugikan orang lain.



BAB III
PENUTUP

           3.1. Kesimpulan
Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
Dari berbagai pendapat para ahli dan berbagai penjelasan-penjelasan diatas, maka berarti kewirausahaan sangat penting untuk dilakukan dan dikembangkan bukan saja pada masyarakat luas tetapi dikalangan mahasiswa maupun pelajar sangat perlu dikembangkan dan di lakuan.dan melalui berwirausaha kita dapat belajar untuk berpikir yang kreatif dalam berbisnis.

        3.2. Saran
Kewirausahaan dalam pendidikan agar lebih seimbang di perlukannya interaksi sosial yang memerlukan usaha serta waktu yang cukup. Sedikit perbedaan persepsi wirausaha dan wiraswasta harus dipahami, terutama oleh para pengajar agar arah dan tujuan pendidikan yang diberikan tidak salah. Jika yang diharapkan dari pendidikan yang diberikan adalah sosok atau individu yang lebih bermental baja atau dengan kata lain lebih memiliki kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasarn advirsity (AQ) yang berperan untuk hidup (menghadapi tantangan hidup dan kehidupan) maka pendidikan wiraswasta yang lebih tepat.
Sebagai pelajar dan sebagai bangsa Indonesia marilah kita memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang sudah tersedia, sebagai sarana untuk berwirausaha agar terciptanya kesejahteraan dan SDM yang berkualitas pada masing-masing setiap individu dan untuk bangsa kita.



DAFTAR PUSTAKA


 

0 komentar

Post a Comment