Wednesday 28 September 2016

MAKALAH PENGOLAHAN BAHAN PANGAN HEWANI ABON IKAN CHICKEN NUGGET SOSIS AYAM


PENGELOLAAN BAHAN PANGAN HEWANI
ABON IKAN CHICKEN NUGGET
                                            SOSIS AYAM 




KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala petunjuk dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan judul “Pengelolaan Bahan Pangan Hewani Abon Ikan Chicken Nuget Sosis Ayam”. Makalah ini diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran produktif, Makalah ini memuat asal-usul,bahan-bahan, alat-alat, gambar dan prosedur kerja pengelolaan bahan pangan yang berasal dari hewani.
            Penulis menyadari sepenuhnya, tanpa bantuan berbagai pihak, Makalah ini tidak akan terwujud. Melalui Makalah ini penulis mengucapkan banyak terimakasih atas segala bimbingan dan bantuannya sehingga dalam mengerjakan tugas selesai tepat pada waktunya
            Penulis menyadari masih banyak ketidaksempurnaan dalam penyusunan Makalah ini, oleh karena itu diharapkan kritik maupun saran demi kesempurnaan Makalah ini. Semoga Makalah ini mendapat ridho dari Allah SWT dan bermanfaat bagi kita semua.



 DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL......................................................................................     i    
KATA PENGANTAR...................................................................................     ii   
DAFTAR ISI ................................................................................................. .... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 
      A.    Latar Belakang ......................................................................................... 1
      B.     Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
      C.     Rumusan Masalah .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3
      A.    Pengeolahan Abon Ikan............................................................................ 3
a.       Asal Mula Abon Ikan ......................................................................... 3
b.      Bahan-bahan yang digunakan dalam Pengelolaan Abon Ikan............ 3
c.       Peralatan yang digunakan dalam Pengelolaan Abon Ikan ................. 4
d.      Prosedur Kerja .................................................................................... 5
     B.     Pengolahan Chicken Nuget ...................................................................... 5
a.       Asal Mula Chicken Nuget  ................................................................. 5
b.      Bahan-bahan yang digunakan dalam Pengelolaan Chicken Nuget..... 6
c.       Peralatan yang digunakan dalam Pengelolaan Chicken Nuget .......... 6
d.      Prosedur Kerja .................................................................................... 6
    C.     Pengolahan Sosis Ayam ........................................................................... 7
a.       Asal Mula Sosis Ayam ....................................................................... 7
b.      Bahan-bahan yang digunakan dalam Pengelolaan Sosis Ayam.......... 9
c.       Peralatan yang digunakan dalam Pengelolaan Sosis Ayam ............... 9
d.      Prosedur Kerja..................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 11
      A.    Simpulan ................................................................................................... 11
      B.     Saran ......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

    A.    Latar Belakang
Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani). Bahan pangan nabati adalah bahan-bahan makanan yang berasal dari tanaman (bisa berupa akar, batang, dahan, daun, bunga, buah atau beberapa bagian dari tanaman bahkan keseluruhannya) atau bahan makanan yang diolah dari bahan dasar dari tanaman. Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan atau olahan yang bahan dasarnya dari hasil hewan. Kedua bahan pangan ini memiliki karakteristik yang berbeda sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan yang berbeda pula,dalam hal ini yang diuraikan adalah bahan pangan hewani. Bahan pangan hewani meliputi susu, telur, daging dan ikan serta produk-produk olahannya yang bahan dasarnya berasal dari hasil hewani.Bahan pangan hewani memiliki karakteristik yang membedakan dengan bahan pangan nabati. Beberapa diantaranya adalah:
a)      Bahan pangan hewani memiliki daya simpan yang jauh lebih pendek daripada bahan pangan nabati bila dalam keadaan segar (kecuali telur). Pendeknya daya simpan ini terkait dengan struktur jaringan hasil hewani dimana bahan pangan hewani tidak memiliki jaringan pelindung yang kuat dan kokoh sebagaimana pada hasil tanaman.
b)      Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.
c)      Karakteristik masing-masing bahan pangan hewani sangat spesifik sehingga tidak bisa digeneralisasi. Sifat pada daging sangatlah berbeda dengan sifat telur. Berbeda dengan pangan nabati yang memiliki kesamaan dalam hal jaringan-jaringan atau komponen-komponen penyusunnya. Pada bahan pangan hewani, lemak pada daging terletak pada jaringan lemak, pada susu terletak pada globula-globula lemak dan pada telur terdapat pada kuning telur.

d)     Bahan pangan hewani pada umumnya merupakan sumber protein dan lemak dan bahan pangan nabati merupakan sumber karbohidrat, vitamin, mineral, lemak dan protein.

Berdasarkan hal di atas maka pengolahan menjadi penting. Pengolahan penting karena dapat memperpanjang masa simpan, meningkatkandaya tahan, meningkatkan kualitas, nilai tambah dan sebagai sarana diversifikasi produk. Dengan demikian maka suatu roduk menjadi memiliki daya ekonomi yang lebih setelah mendapat sentuhan teknologi pengolahan.

     B.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Makalah ini yaitu :
1.      Guna memenuhi tugas mata pelajaran produktif
2.      Menambah ilmu dan wawasan mengenai cara pengelolaan bahan pangan hewani
3.      Sebagai tolok ukur ketika kami ingin mendirikan usaha pengelolaan makanan.

    C.    Rumasan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini yaitu :
1.      Asal-usul Abon Ikan
2.      Bahan-bahan yang digunakan dalam pengelolaan Abon Ikan 
3.      Alat-alat yang digunakan dalam pengelolaan Abon Ikan 
4.      Prosedur kerja pengelolaan Abon Ikan 
5.      Asal-usul telur Chicken Nuget
6.      Bahan-bahan yang digunakan dalam pengelolaan Chicken Nuget 
7.      Alat-alat yang digunakan dalam pengelolaan Chicken Nuget
8.      Prosedur kerja pengelolaan Chicken Nuget 
9.      Asal-usul Sosis Ayam 
10.  Bahan-bahan yang digunakan dalam pengelolaan Sosis Ayam  
11.  Alat-alat yang digunakan dalam pengelolaan Sosis Ayam  
12.  Prosedur kerja pengelolaan Sosis Ayam

BAB II
PEMBAHASAN

     A.     Pengolahan Abon Ikan
a.      Asal Mula Abon
Abon adalah makanan yang yang terbuat dari serat daging hewan. Penampilannya biasanya berwarna cokelat terang hingga kehitam-hitaman dikarenakan dibumbui kecap. Abon tampak seperti serat-serat kapas, karena didominasi oleh serat-serat otot yang mengering yang disuwir-suwir. Karena kering dan nyaris tak memiliki sisa kadar air, abon biasanya awet disimpan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan dalam kemasan yang kedap udara. Selain terbuat dari bahan dasar daging (sapi, kambing, kuda, babi, dan domba), ada beberapa abon yang pembuatannya memakai bahan dasar dari makanan laut, seperti ikan tuna, ikan lele, ikan tongkol, belut, dan udang.
Abon biasanya dimakan sebagai lauk taburan di atas nasi, mie pangsit atau bubur ayam, atau sebagai isi lemper dan biasa pula dimakan langsung seperti memakan atau mengkonsumsi camilan (cemilan). Di Indonesia, daging yang biasa digunakan untuk membuat abon berasal dari daging sapi, sehingga orang mengenal 'abon sapi'. Selain daging sapi, bahan lain yang digunakan adalah ayam, babi, ikan, Kuda, dan kambing. Di China, abon yang paling lazim adalah abon yang terbuat dari daging babi yang disebut Chousong. Sentra pembuatan abon sapi di Indonesia saat ini ada di daerah Boyolali, Solo/Surakarta, Ngawi, Nganjuk, Salatiga, Magelang dan beberapa daerah lain sekitarnya (sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur). Produksi abon sapi juga bisa di temui di kota Palembang dan Pontianak. Sedangkan sentra pembuatan abon dari daging babi banyak terdapat di daerah Bali, Sulawesi Utara dan Sumatera Utara.

b.      Bahan-bahan yang digunakan untuk Pengelolaan Abon Ikan
Bahan Abon Ikan :
-          Ikan tongkol 1000 gram ( diambil daging ikannya saja )
-          Santan 300 mililiter ( yang dibuat dari 1 butir kelapa )
-          Gula merah 1 sendok makan ( yang sudah disisir )
-          Air asam 1 sendok makan ( dibuat dari 1 sendok teh asam jawa yang dilarutkan dengan 1,5 sendok makan air putih )
-          Mentega atau margarin secukupnya ( digunakan untuk menumis )
Bumbu Halus Abon Ikan Tongkol :
-          Bawang putih 6 siung
-          Bawang merah 10 siung
-          Ketumbar 1/2 sendok makan
-          Kemiri 4 butir ( disangrai )
Bumbu Pelengkap Abon Ikan Tongkol  :
-          Garam , gula pasir dan lada putih bubuk secukupnya .
-          Daun salam 2 lembar
-          Lengkuas 2 ruas ibu jari ( dimemarkan )
-          Serai 2 batang ( digunakan bagian putihnya saja , kemudian dimemarkan
-          Daun jeruk 5 lembar ( buang tulang daunnya )
-          Bawang merah goreng 5 sendok makan

c.       Peralatan yang digunakan untuk membuat Abon Ikan
Alat :
-          Mixer atau pengaduk
-          Wajan
-          spatula
-          Kompor

d.      Prosedur Kerja

1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Pertama balur daging ikan tongkol dengan garam , lalu kukus hingga matang ( kurang lebih selama 25 menit ) angkat , lalu suwir-suwir .
3.      Setelah itu panaskan mentega atau margarin , tumis bumbu halus hingga wangi dan matang . lalu tambahkan daun salam , daun jeruk , lengkuas , serai lalu tumis kembali hingga wangi sedap .
4.      Selanjutnya tuangkan santan , lalu masak sambil diaduk-aduk hingga mandidih . lalu tambahkan garam , gula pasir , lada bubuk dan gula merah . masak sambil terus diaduk hingga mengental dan santan meletup-letup .
5.      Kemudian masukkan daging ikan tongkol yang tadi sudah disuwir-suwir , aduk hingga tercampur rata .
6.      Tuangkan air asam , lalu masak sambil diaduk-aduk hingga mengering dan tekstur daging sudag sama dengan abon . angkat .
7.      Pindahkan abon ikan ke dalam wadah saji atau wadah penyimpanan , lalu taburi dengan bawang merah goreng . aduk hingga rata .
8.      Resep Abon Ikan Tongkol Enak Gurih siap untuk dihidangkan .



     B.     Pengelolaan Chicken Nuget
a.      Asal Mula Chicken Nuget
Nugget ayam adalah salah satu pangan hasil pengolahan daging ayam yang memiliki cita rasa tertentu, biasanya berwarna kuning keemasan. Saat ini, nugget ayam menjadi salah satu produk olahan daging ayam yang berkembang pesat Bahan baku nugget adalah potongan daging ayam, tepung-tepungan, dan bumbu-bumbuan. Dalam pengolahan di industri, nugget ayam melalui beberapa tahapan. Pertama-tama, daging ayam digiling hingga halus. Kemudian, gilingan tersebut dicampur dengan pengemulsi, tepung, bumbu, dan air sehingga menjadi emulsi. Selanjutnya, emulsi tersebut diberikan pelapis basah dan pelapis kering. Berikutnya, emulsi yang telah diberikan pelapis ini digoreng, hingga matang. Setelah matang, nugget ayam dibekukan pada suhu sangat rendah hingga beku. Produk akhir kemudian dikemas.
Dalam penyimpanannya, makanan ini memerlukan perlakuan khusus, yaitu selalu di simpan dalam kondisi beku (frozen). Hal ini karena Chicken Nugget merupakan hasil produk olahan hewani yang masuk dalam kategori mudah rusak oleh mikro organisme

b.      Bahan-bahan yang digunakan untuk Pengelolaan Chicken Nuget
Bahan :
-          400 gr daging ayam giling
-          70 gr keju cheddar parut
-          2 butir telur ayam, kocok lepas
-          1/4 sdt garam
-          1/4 sdt lada bubuk
-          6 siung bawang putih, dihaluskan
-          Minyak untuk menggoreng
Bahan Panir :
-          150 gram tepung roti
-          2 butir telur, kocok lepas

c.       Peralatan yang digunakan untuk Pengelolaan Chicken Nuget
Alat :
-          Mixer / penggiling daging
-          Baskom
-          Wajan
-          Spatula
d.      Prosedur Kerja
-          Siapkan alat dan bahan
-          Campurkan daging ayam giling dengan keju chedar, telur, garam, lada bubuk, dan bawang putih halus hingga rata.
-          Siapkan loyang bentuk persegi dengan diolesi minyak pada permukaannya, dan lapisi dengan kertas minyak.
-          Kukus selama 20 menit, dinginkan.
-          Potong-potong nugget dengan bentuk dan ukuran sesuai selera
-          Celupkan naget yang sudah bentuk potongan kedalam telur yan sudah dikocok lepas tadi, kemudian gulingkan dalam tepung roti. Lakukan dua kali supaya lebih merata.
-          Nugget siap digoreng dalam minyak panas sampai matang.



     C.    Pengelolaan Sosis Ayam
a.      Asal Mula Sosis
Sosis adalah Olahan daging  yg  dicacah, dibumbui dan dibungkus ?, untuk apa ?,  repot repot sampe sebegitunya, anyak unyuk gedubrakan bikin makanan gak jelas. kurang kerjaan aja. Toh daging yang dibumbuipun sudah menghasilkan rasa yg enak kok. aneh banget. Ternyata awal pemikiran dari pembuatan sosis ini adalah untuk persiapan paceklik, persiapan musim dingin dan agar daging pada saat kuantitas yang banyak bisa disimpan lebih lama.
Asal kata sosis
Seperti sosis yang dalam bahasa latinnnya adalah "salsus" yang artinya adalah diawetkan. menurut catatan sejarah, yaitu dokumen yunani 500 SM, bangsa sumaria (Irak) sekitar 300 SM, adalah bangsa yang pertama kali membuat sosis. Mereka mempunyai ide ini dikarenakan untuk mempersiapkan masa paceklik dan musim dingin yang berkepanjangan, maka dari itu makanan berlebih terutama daging yang mereka punya bisa diawetkan. Dengan pemikiran seperti itulah maka sosis yang notabene makanan siap saji ini tercipta.
Mereka memasukkan daging yang halus itu dicampur dengan bumbu - bumbu dan garam, lalu dibungkus dengan usus hewan.Mungkin salah satu tekhik yang digunakan adalah pengasapan (lebih tahan lama, rasanya yang unik dan warna yang lebih bagus) . Teknik ini, dari dulu sampai sekarang menjadi salah satu tekhnik yang sangat banyak dipakai. Mulai dari sinilah sosis terus menerus berinovasi dengan menciptakan rasa - rasa baru.
Untuk hari ini, sosis sudah sangat mendunia, salah satu contohnya adalah negara Jerman. Dinegara ini sosis menjadi bahan makanan pokok yang setiap hari dimakan. Lebih dari 1200 jenis sosis ada disana, berikut ini adalah jenis jenis sosis,
berdasarkan cara memasaknya :
- Cooked Sausage, dibuat dari daging segar yang dimasak / direbus. Sosis ini biasanya dimakan segera setelah dimasak atau apabila disimpan maka dipanaskan sebelum dimakan. Contoh sosis jenis ini adalah sosis Veal, Braunschweiger.
- Cooked Smoked Sausages, mirip Cooked Sausage, tetapi setelah direbus maka sosis diasap atau diasap baru kemudian direbus. Sosis jenis ini dapat dimakan panas atau dingin, tetapi disimpan dilemari pendingin, Contohnya Wiener, Kielbasa atau Bologna.
- Fresh Sausage, dibuat dari daging yang belum mengalami pelayuan. Sosis jenis ini harus didinginkan dan dimasak sebelum dimakan. Contohnya Fresh Beef sausage
- Fresh Smoke Sausage adalah Fresh Sausage yang diasap. Sosis ini juga harus didinginkan dan dimasak sebelum dimakan. Contohnya Mettwurst.
- Dry sausage, adalah Fresh sausage yang dikeringkan.Sosis jenis ini biasanya dimakan dalam kondisi dingin dan didiamkan dalam jangka waktu lama.

b.      Bahan –bahan yang digunakan untuk Penglolaan Sosis Ayam
Bahan
-          Daging ayam yang telah digiling, 600 gram.
-          Minyak goreng, 100 ml.
-          Es serut, 150 gram.
-          Garam halus, 1 sendok teh.
-          Tepung sagu, 3 sendok makan.
-          Gula pasir, 1 sendok teh.
-          Lada bubuk, ½ sendok teh.
-          Ketumbar bubuk, ½ sendok teh.
-          Bawang putih yang telah ditumbuk halus, 1 sendok makan.
-          Putih telur dari 1 butir telur.
-          Piping bag secukupnya.
-          Air es untuk rendaman secukupnya.
-          Casing untuk sosis atau bisa juga menggunakan plastik es mambo seperlunya.
-          Air bersih untuk merebus secukupnya.

c.       Peralatan yang digunakan untuk pengelolaan Sosis Ayam
Peralatan


-          Pisau
-          Mesin giling daging
-          Wadah
-          Kompor
-          Panci perebus
-          Peralatan penggorengan





d.      Prosedur Kerja
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Campurkan daging ayam yang telah digiling, sebagian es yang telah diserut, dan garam halus. Aduk-aduk sampai adonan merata.
3.      Tuangkan sedikit minyak, aduk lagi sampai rata, tambahkan gula, lada, ketumbar, bawang putih, tepung sagu, putih telur, dan es serut yang masih tersisa. Aduk hingga adonan kesat dan merata.
4.      Masukkan adonan ke piping bag atau plastik berbentuk segitiga, kemudian semprotkan ke dalam casing sosis atau sista bisa juga menggunakan plastik untuk es mambo (Sangat disarankan untuk menggunakan casing sosis), setelah itu ikat bagian bawah, buat ikatan tiap 10 cm menggunakan benang.
5.      Siapkan air untuk dididihkan, diamkan selama 1 menit, kemudian masukkan sosisnya, tunggu kira-kira waktu 20 menit, masak dengan menggunakan api paling kecil, jangan direbus sampai air mendidih yah sista agar sosis tidak pecah.
6.      Angkat sosisnya kemudian sosis dimasukkan ke dalam air es, diamkan beberapa saat agar bentuknya tidak berubah. Angkat sosis dan tiriskan, potong masing-masing ujung sosis, masukkan ke dalam wadah yang tertutup kemudian simpan dalam freezer.




BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Pengolahan makanan adalah kumpulan metode dan teknik yang digunakan untuk mengubah bahan mentah menjadi makanan atau mengubah makanan menjadi bentuk lain untuk konsumsi oleh manusia atau hewan di rumah atau oleh industri pengolahan makanan. Pengolahan makanan membutuhkan ladang bersih dan telah panen atau produk hewan yang disembelih dan penjual daging danmenggunakannya untuk memproduksi produk makanan menarik, dapat dipasarkan dan tahan lama. Proses yang sama digunakan untuk membuat pakan hewan. Contoh ekstrem pengolahan makanan meliputi penyiapan ikan fugu mati atau konsumsi dibawah gravitasi nol.
Bahan makanan hewani adalah bahan makanan yang merupakan produk dari hewan atau bahan makanan olahan yang berasal dari hewan. kebanyakan merupakan sumber protein dan lemak bagi tubuh. contohnya : susu, telur ayam, daging hewan, ikan, cumi, udang dan lain-lain.
Dari penjabaran diatas adalah contoh-contoh bagaimana cara mengolah makanan dari bahan hewani untuk dapat dikonsumsi oleh manusia, selain memiliki rasa yang lezat makan yang diolah juga masih terjamin nilai gizi yang terkandung didalam bahan-bahan hewani tersebut. Fungsi makan yang dikonsumsi yaitu menghasilkan energi untuk kelangsungan aktivitas,mengganti sel-sel tubuh yang telah usang atau rusak,pertumbuhan tubuh, sebagai zat pelindung dalam tubuh

B.     Saran
Dalam bab penutup ini penulis akan berbagi tips memilih makanan yang sehat. Berikut ini adalah beberapa tipsnya.
1.      Jika anda penggemar makanan kemasan, seperti cemilan, minuman berkaleng dan aneka snack yang ada di pasaran. Sebelum membeli sebaiknya anda melihat tanggal kadar luarsa dibalik kemasan makanan atau minuman tersebut. Karena kalau makanan seperti ini sudah kadarluasa lebih banyak mengandung bakteri yang dapat memicu penyakit bagi tubuh anda.
2.      Hindari jajanan yang berwarna mencolok, karena itu pasti menggunakan pewarna berbahaya. Lebih baik konsumsi makanan yang tidak berwarna sama sekali.
3.      Untuk konsumsi sayuran dan buah, pilih lah yang organik. Karena makanan organik lebih sehat, tidak mengandung bahan kimia seperti peptisida yang dapat merusak sel-sel tubuh jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang kita makan. Memang makanan organic lebih mahal, tapi tidak ada salahnya untuk investasi kesehatan anda.
4.      Kalau harga makanan organic tidak terjangkau untuk anda, sah-sah saja anda memilih makanan non-organik. Tapi minimalkan kadar pestisidanya dengan cara mencuci sayuran atau buah di bawah air mengalir, dan kupas kulit buah-buahan sebelum memakannya.
5.      Pilih lah bahan makanan local ketimbang makanan impor. Karena makanan impor yang dikirim dari jarak jauh memiliki kadar O2 yang lebih sedikit dan pastinya itu disuntikan bahan kimia agar lebih tahan lama. Tentu makanan impor tidak sehat.
6.      Jika anda penggemar daging sapi atau ayam. Masaklah hingga benar-benar matang. Jika daging masih setengah matang mengandung parasit toksoplasmosis, bakteri salmonella atau  mikroba lainnya yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama diare dan keracunan.
7.      Kurangi makanan olahan daging, seperti sosis, nugget, dan daging asap. Senyawa nitrat yang digunakan sebagai pengawet produk ini, dalam jumlah yang berlebihan akan menjadi senyawa kimia lain, yang di dalam tubuh bisa mengganggu kelancaran aliran darah.
8.      Pilih makanan yang mengandung banyak vitamin dan mineral ketimbang gula atau lemak jahat. Karena vitamin dan mineral adalah zat yang berperan dalam meningkatkan pertumbuhan sel dan mempertahankan imun tubuh.


DAFTAR PUSTAKA


0 komentar

Post a Comment