1.
FERMENTASI
Fermentasi adalah
proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen).
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan
tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi
sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron
eksternal.
Gula adalah bahan yang
umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam
laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan
dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan
yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir,
anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia
selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal),
dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam laktat
sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam
menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
CONTOH :
Fermentasi
makanan
Pembuatan tempe dan
tape (baik tape ketan maupun tape singkong atau peuyeum) adalah proses
fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan
senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari makanan sampai obat-obatan.
Proses fermentasi pada makanan yang sering dilakukan adalah proses pembuatan
tape, tempe, yoghurt, dan tahu.
2.
KONDENSASI
Kondensasi atau pengembunan adalah
perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi
cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat
juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu, tekanan ditingkatkan) menjadi
cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang
telah terkondensasi dari uap disebut kondensat. Sebuah alat yang digunakan
untuk mengkondensasi uap menjadi cairan disebut kondenser. Kondenser umumnya
adalah sebuah pendingin atau penukar panas yang digunakan untuk berbagai
tujuan, memiliki rancangan yang bervariasi, dan banyak ukurannya dari yang
dapat digenggam sampai yang sangat besar.
Kondensasi uap menjadi cairan
adalah lawan dari penguapan (evaporasi) dan merupakan proses eksothermik
(melepas panas). Air yang terlihat di luar gelas air yang dingin di hari yang
panas adalah kondensasi.
CONTOH
:
Kondensasi
air
Embun di sebuah sarang laba-laba
Uap air di udara yang terkondensasi
secara alami pada permukaan yang dingin dinamakan embun. Uap air hanya akan
terkondensasi pada suatu permukaan ketika permukaan tersebut lebih dingin dari
titik embunnya, atau uap air telah mencapai kesetimbangan di udara, seperti
kelembapan jenuh. Titik embun udara adalah temperatur yang harus dicapai agar
mulai terjadi kondensasi di udara.
Molekul air mengambil sebagian panas
dari udara. Akibatnya, temperatur atmosfer akan sedikit turun. Di atmosfer,
kondensasi uap airlah yang menyebabkan terjadinya awan. Molekul kecil air dalam
jumlah banyak akan menjadi butiran air karena pengaruh suhu, dan tapat turun ke
bumi menjadi hujan. Inilah yang disebut siklus air. [1]
Pengendapan atau sublimasi juga
merupakan salah satu bentuk kondensasi. Pengendapan adalah pembentukan langsung
es dari uap air, contohnya salju.
3.
STERILISASI
Sterilisasi adalah pemusnahan atau
eliminasi semua mikroorganisme, termasuk spora bakteri, yang sangat resisten
CONTOH
:
Aplikasi Sterilisasi dalam kehidupan sehari-hari :
1. A. Mecuci baju B. Proses ;
Chemis (desinfeksi) C. Karena mengandung suatu bahan kimia yang dapat membunuh
sel-sel vegetatif dan jasad renik, biasanya digunakan pada obyek yang tidak
hidup
2.
A. Mencuci Piring B. Proses ; Chemis (desinfeksi) C. Karena mengandung suatu
bahan kimia yang dapat membunuh sel-sel vegetatif dan jasad renik, biasanya
digunakan pada obyek yang tidak hidup
3.
A. Mengepel lantai B. Proses ; Chemis (desinfeksi) C.Karena mengandung suatu
bahan kimia yang dapat membunuh sel-sel vegetatif dan jasad renik, biasanya
digunakan pada obyek yang tidak hidup
4.
EVAPORASI
ATAU PENGUAPAN
Penguapan
atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya
air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah
kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya
cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume
signifikan.
CONTOH
:
Uap air yang telah menguap dari teh
panas terkondensasi menjadi tetesan air. Gas air tidak terlihat, tetapi awan
tetesan air adalah petunjuk dari penguapan yang diikuti oleh kondensasi
5.
FRUKTOSA
Fruktosa atau gula buah, adalah
monosakarida yang ditemukan di banyak jenis tumbuhan dan merupakan salah satu
dari tiga gula darah penting bersama dengan glukosa dan galaktosa, yang bisa
langsung diserap ke aliran darah selama pencernaan. Fruktosa ditemukan oleh
kimiawan Perancis Augustin-Pierre Dubrunfaut pada tahun 1847.[4] Fruktosa murni
rasanya sangat manis, warnanya putih, berbentuk kristal padat, dan sangat mudah
larut dalam air.[5] Fruktosa ditemukan pada tanaman, terutama pada madu, pohon
buah, bunga, beri dan sayuran. Di tanaman, fruktosa dapat berbentuk
monosakarida dan/atau sebagai komponen dari sukrosa. Sukrosa merupakan molekul
disakarida yang merupakan gabungan dari satu molekul glukosa dan satu molekul
fruktosa.
CONTOH :
Fruktosa dapat ditemui di sirup
jagung
6.
GLUKOSA
Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah
salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi
hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan
awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama
pada industri pangan.
Gambaran proyeksi Haworth struktur
glukosa (α-D-glukopiranosa)
Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18)
adalah heksosa—monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan
aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk
cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk
aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping
hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon
keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada
dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026%
pada pH 7.
Glukosa merupakan sumber tenaga yang
terdapat di mana-mana dalam biologi. Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa,
dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa
dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah
tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme
tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa
lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu
protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak fungsi berbagai
enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan
berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi akut
seperti diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal
(‘’peripheral neuropathy’’), kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi protein.
0 komentar
Post a Comment