MAKALAH
PERAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
DILINGKUNGAN SEKOLAH
KATA PENGANTAR
Bismillahhirahmannirahim
Segala puja puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah
swt, yang telah memberikan limpahan karunia-Nya kepada kita semua sehingga pada
hari ini kita masih dapat membaca makalah ini, dan telah memberikan kesempatan
kepada penyusun untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru tepat pada
waktunya.
Selama menyusun makalah ini pasti ada hambatan dan
keselahan dikarenakan sedikitnya pengetahuan penyusun terhadap materi yang
diangkat, karena campur tangan dari beberapa pihak akhirnya penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini, maka dari itu dengan kerendahan hati penyusun ucapakan
banyak terima kasih kepada seluruh pembimbing yang telah membimbing selama
proses penyusunan, dan akhirnya tersusunlah makalah yang diberi judul “ Peran Pengembangan Kewirausahaan Dilingkungan
Sekolah”.
Penyusun hanyalah manusia biasa yang pastinya memiliki
segala kekurangan karena kesempurnaan hanya milik Allah swt, maka dari itu
kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan makalah ini sangat penyusun
harapkan, semoga makalah ini berguna bagi pembaca dan berguna bagi generasi
yang akan datang, terimakasih.
Pangkah , Februari 2015
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA
PENGANTAR...................................................................................
ii
DAFTAR
ISI ................................................................................................. .... iii
BAB I PENDAHULUAN
.................................................................................. 1
1.1.Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2.Tujuan Penulisan
................................................................................ 2
1.3.Manfaat .............................................................................................. 2
1.4.Rumusan Masalah............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3
2.1.Pengertian
Kewirausahaan ................................................................. 3
2.2.Pendidikan
Kewirausahaan di Sekolah .............................................. 3
2.3.Pendidikan
Kewirausahaan Dalam Membangun Minat Pelajar ......... 4
2.4.Penerapan
Kewirausahaan di Sekolah ................................................ 5
BAB III PENUTUP
........................................................................................... 8
3.1.
Kesimpulan ....................................................................................... 8
3.2.
Saran .................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Pemuda adalah tonggak utama untuk
mewujudkan pemenuhan jumlah pengusaha di Indonesia. Dari tahun ke tahun,
sekolah-sekolah meluluskan jutaan siswanya, permasalahan bangsa Indonesia yang
sejak dulu belum juga usai teratasi yaitu pengangguran akan semakin bertambah
setiap tahunnya. Sungguh disayangkan jika hal itu tidak segera diatasi.
Selama ini pendidikan sekolah hanya
memberikan teori tentang pendidikan wirausaha. Prosentase aplikasi atau
penerapan ilmu di dunia usaha/wirausaha sungguh-sungguh minim, bahkan siswa
tidak mengerti bagaimana harus melangkah dengan ilmu yang mereka dapatkan dari
sekolah. Ini sebuah kenyataan, seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang
telah lulus, tidak akan dapat melakukan apa-apa setelah mereka lulus, bahkan
untuk sarjana yang relatif potensial terserap di lapangan kerja pun, sampai
pertengahan tahun lalu 70 persen dari 6.000 sarjana pertanian lulusan 58
perguruan tinggi di Indonesia menganggur. Itu semua disebabkan oleh minimnya
pengetahuan kewirausahaan yang aplikatif. Pada umunya pendidikan kewirausahaan
yang diberikan hanya berupa teoritis saja. Disinilah arti pentingnya modul
pendidikan wirausaha harus ditanamkan sejak di jenjang pendidikan anak usia
dini dan bukan dicangkokkan mereka setelah lulus.
Dengan dilatih
dan diberikan pengetahuan kewirausahaan sejak dini, diharapkan pemuda-pemuda
atau siswa-siswa memiliki harapan apabila mereka lulus nanti. Namun tetap
kembali pada konteks pelatihan dan pengetahuan wirausaha yang aplikatif bukan
sekedar teori menjadi wirausaha tanpa ada solusi yang tepat untuk siswa.
1.2.Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini
yaitu :
- Memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
- Belajar membentuk pola fikir kewirausahaan dalam diri kami meskipun masih didalam dunia pendidikan
- Sebagai tolak ukur jika kami ketika mendirikan sebuah usaha
1.3.Manfaat
Adapun manfaat mempelajari
Kewirausahaan yaitu :
·
Meningkatkan motivasi berwirausaha yang
tinggi
·
Berguna untuk masa depan
·
Memanfaatkan potensi dan melakukan
perubahan
·
Membudayakan semangat, sikap, perilaku
dan kemampuan kewirausahaan dikalangan masyarakat yang mampu, handal dan unggul
·
Sebagai informasi untuk membuat usaha
1.4.Rumusan
Masalah
Rumusan masalah yang akan kita
bahas dalam makalah kali ini yaitu :
- Pengertian Kewirausahaan
- Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah
- Pendidikan Kewirausahaan dalam Membangun Minar Pelajar
- Penerapan Kewirausahaan di Sekolah
BAB
II
PEMBAHASAN
2. 1. Pengertian Kewirausahaan
Setiap hari
dalam kegiatan bisnis kita melakukan usaha / melakukan kegiatan kewirausahaan
untuk mendapatkan keuntungan tentunya. Tapi sebelum nya tentu kita ingin tahu
apa sih artinya kewirausahaan itu ?!
Apa sih definisi kewirausahaan ? Menurut
Para Ahli :
1. Peter
F Drucker
Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda
2. Thomas
W Zimmerer Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinivasian untuk
memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi
orang setiap hari.
3. Andrew
J Dubrin
Seseorang
yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif.
Jadi Kewirausahaan itu
adalah proses mengkreasikan/menciptakan sesuatu dengan menambahkan nilai yang
didukung komitmen pada tim dan usaha, memperkirakan kemungkinan finansial,
fisik, dan resiko sosial dan menerima hasil berupa finansial, kepuasan dan
kebebasan pribadi.
2. 2.
Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah
Pendidikan
kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai
insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai wirausaha. Pada
dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu
dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan
kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan
(konselor), peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu komunitas
pendidikan. Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum dengan cara
mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan
pendidikan kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan kewirausahaan di sekolah
dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek yaitu :
- Pendidikan Kewirausahaan Terintegrasi Dalam Seluruh Mata Pelajaran
- . Pendidikan Kewirausahaan yang Terpadu Dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler
- . Pendidikan Kewirausahaan Melalui Pengembangan Diri
- . Perubahan Pelaksanaan Pembelajaran Kewirausahaan dari Teori ke Praktik
- Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan ke dalam Bahan/Buku Ajar
- Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan melalui Kutur Sekolah
- Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan melalui Muatan Lokal
Ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat siswa untuk berwirausaha,
diantaranya:
- Kemauan
Kemauan adalah suatu kegiatan yang menyebabkan seseorang mampu untuk melakukan
tindakan dalam mencapai tujuan tertentu. Dengan adanya kemauan seseorang untuk
mencoba berwirausaha merupakan suatu hal yang baik.
2. Ketertarikan
Ketertarikan adalah perasaan senang, terpikat, menaruh minat kepada sesuatu.
Saat ada ketertarikan dari diri seseorang maka ada daya juang untuk meraih yang
ingin dicapai. Dalam hal ini adalah ketertarikan untuk mau berwirausaha, maka
siswa tersebut mempunyai minat untuk berwirausaha.
3. Lingkungan Keluarga
Berkaitan dengan lingkungan keluarga, maka peran keluarga sangat penting dalam
menumbuhkan minat anak. Orang tua merupakan pendidik pertama dan sebagai
tumpuan dalam bimbingan kasih sayang yang utama. Maka orang tualah yang banyak
memberikan pengaruh dan warna kepribadian terhadap seorang anak. Dengan
demikian mengingat pentingnya pendidikan di lingkungan keluarga, maka pengaruh
di lingkungan keluarga terhadap anak dapat mempengaruhi apa yang diminati oleh
anak.
4. Lingkungan Sekolah
Pendidikan di sekolah menjadi tanggung jawab guru. Jadi pada dasarnya yang
berpengaruh terhadap perkembangan siswa yaitu proses pendidikan di sekolah
sebagai bekal untuk diterapkan dalam kehidupan di lingkungan masyarakat.
Seorang guru dalam proses pendidikan juga dapat memberikan motivasi dan
dorongan kepada siswa dalam menumbuhkan minatnya. Sebagai pendidik dalam
lembaga pendidikan formal, maka guru berperan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa, apalagi yang dibutuhkan orang pada dasarnya adalah ke arah pengembangan
kualitas SDM yang berguna (Suprapto, 2007). Faktor-faktor tersebut dapat
mempengaruhi besarnya minat yang timbul dari dalam maupun luar diri siswa
terhadap sesuatu yaitu minat berwirausaha.
2. 4. Penerapan Kewirausahaan di
Sekolah
Dalam waktu yang
terbatas, kita harus menghasilkan sesuatu dan dalam waktu yang pendek kita juga
akan menerima kerugian. Kemampuan berpikir dan kemampuan bekerja keras hanya
akan bermanfaat apabila kita dapat memanfaatkan komitmen tinggi tepat waktu
untuk menghasilkan sesuatu.
1) Komitmen
adalah konsisten terhadap tujuan yang hendak dicapai.
2) Komitmen
adalah suatu perjanjian atau kesepakatan untuk melakukan sesuatu
3) Komitmen
adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil.
Seorang wirausaha yang mempunyai
komitmen tinggi adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk
memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil. Mereka yang mempunyai komitmen tinggi
selalu menggunakan sumber daya secara lebih efisien yang akan mendorong
perusahaan kearah pola tingkah laku perusahaan.
1) Menerapkan
Perilaku Tepat Waktu
Wirausaha
yang ingin menjadi wirausaha yang sukses harus dapat memanfaatkan dan memandang
waktu sebagai :
ü Tepat
waktu adalah organisasi
Artinya
semua aktivitas kegiatan bertujuan untuk mencapai suatu cita-cita. Berhasil
tidaknya perjuangan hidup yang hendak dicapai perusahaan kesempatan yang
relatif sangat pendek.
ü Tepat
waktu adalah kekuasaan
Artinya
waktu sekarang dapat menentukan kejadian-kejadian di masa yang akan datang.
ü Tepat
waktu adalah nilai uang
Artinya
waktu yang diberikan oleh wirausahawan dapat menghasilkan sesuatu tujuan yang
dapat dinilai dengan uang.
ü Tepat
waktu adalah ukuran
Artinya
menentukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu yang maksimal.
Penerapan
perilaku tepat waktu dapat dilaksanakan di sekolah melalui hal-hal sebagai
berikut :
•
Menutup pintu gerbang sekolah saat
kegiatan belajar dimulai.
•
Anak yang terlambat dapat mengikuti
pelajaran dengan membawa surat dari guru piket.
•
Guru piket mencatat dalam agenda untuk
siswa yang terlambat dan dibuat laporan setiap bulan.
•
Manfaat waktu senggang dengan hal-hal
yang berguna.
•
Kebiasaan mempunyai tujuan jangka pendek
dan tujuan jangka panjang.
2) Menerapkan
Perilaku Tepat Janji
Menerapkan
perilaku tepat janji dapat dilakukan melalui kegiatan sehari-hari. Hal ini
harus tumbuh dalam jiwa seorang wirausaha karena dapat mempengaruhi kepercayaan
terhadap konsumen, masyarakat dan rekan bisnis. Adapun ciri-ciri kepribadian
perilaku tepat janji bagi calon wirausaha adalah sebagai berikut :
- · Bermoral tinggi dalam menepati janji,
- · Bersikap mental tinggi dalam menepati janji,
- · Terampil dalam belajar dan berusaha.
3) Menerapkan
Kepedulian Mental Dalam Bentuk Hasil Kerja, Penampilan Dan Kinerja Lainnya
Wirausaha harus selalu
memperhatikan mutu (kualitas) hasil kerja. Karena erat dengan masalah keputusan
konsumen. Menerapkan kepedulian terhadap mutu dalam bentuk hasil kerja dapat
diterapkan baik di lingkungan masyarakat, sekolah dan keluarga yang berupa
penampilan.
4) Menerapkan
komitmen tinggi terhadap pengendalian diri
Jika calon wirausaha yang ingin
menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri harus melalui beberapa
hal berikut ini:
- · Ketabahan
- · Keuletan
- · Disiplin
- · Kerja Sama para wirausaha harus bisa hidup dengan tidak merugikan orang lain.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kewirausahaan
adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha
dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang
menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
Dari
berbagai pendapat para ahli dan berbagai penjelasan-penjelasan diatas, maka
berarti kewirausahaan sangat penting untuk dilakukan dan dikembangkan bukan
saja pada masyarakat luas tetapi dikalangan mahasiswa maupun pelajar sangat
perlu dikembangkan dan di lakuan.dan melalui berwirausaha kita dapat belajar
untuk berpikir yang kreatif dalam berbisnis.
3.2. Saran
Kewirausahaan
dalam pendidikan agar lebih seimbang di perlukannya interaksi sosial yang
memerlukan usaha serta waktu yang cukup. Sedikit perbedaan persepsi wirausaha
dan wiraswasta harus dipahami, terutama oleh para pengajar agar arah dan tujuan
pendidikan yang diberikan tidak salah. Jika yang diharapkan dari pendidikan
yang diberikan adalah sosok atau individu yang lebih bermental baja atau dengan
kata lain lebih memiliki kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasarn advirsity
(AQ) yang berperan untuk hidup (menghadapi tantangan hidup dan kehidupan) maka
pendidikan wiraswasta yang lebih tepat.
Sebagai
pelajar dan sebagai bangsa Indonesia marilah kita memanfaatkan
fasilitas-fasilitas yang sudah tersedia, sebagai sarana untuk berwirausaha agar
terciptanya kesejahteraan dan SDM yang berkualitas pada masing-masing setiap
individu dan untuk bangsa kita.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar
Post a Comment