BAB II
LANDASAN
TEORI
A. Kerja Keras
1. Pengertian dan Contoh Kerja Keras
Kerja keras dapat diartikan melakukan sesuatu
dengan sungguhsungguh untuk mencapai sesuatu yang diinginkan atau
dicita-citakan. Kerja keras dapat dilakukan dalam segala hal, mungkin dalam
bekerja mencari rezeki, menuntut ilmu, berkreasi, membantu orang lain, atau kegiatan
yang lain. Bekerja keras merupakan salah satu ajaran Islam yang harus
dibiasakan oleh umatnya. Islam menganjurkan umatnya agar selalu bekerja keras untuk
mencapai keinginan dan cita-cita. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman
Allah Swt. yang memiliki arti berikut. Dan carilah (pahala) negeri akhirat
dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu
lupakan bagianmu di dunia secara tegas mengingatkan bahwa kita dilarang hanya
mementingkan kehidupan akhirat, dan melupakan kehidupan dunia.
Islam mengajarkan agar manusia menjaga
keseimbangan antara urusan dunia dan urusan akhirat. Bekerja untuk dunia harus
seimbangdengan beribadah untuk akhirat. Khusus untuk meraih kesuksesan dalam
kehidupandunia, syaratnya harus dilakukan dengan usaha dan kerja keras. Bekerja
keras telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. dan para sahabat. Rasulullah saw.
bekerja keras dengan cara berdagang untuk membantu perekonomian Abu Talib.
Usman bin Affan bekerja keras hingga menjadi pengusaha yang sukses. Contoh lain
dapat ditemukan dalam sebuah hadis yang mengisahkan bahwa ada seorang sahabat
yang ingin meninggalkan urusan dunia agar lebih khusyuk beribadah. Sahabat tersebut
berniat terus-menerus berpuasa dan beribadah sepanjang hari. Mendengar berita
tersebut,
Rasulullah bersabda bahwa orang-orang yang meninggalkan
dunia dan lebih mengutamakan urusan akhirat, bukan termasuk golongannya. Hadis
lain yang menunjukkan pentingnya bekerja keras, seperti diriwayatkan oleh Imam
Baihaqi bahwa Rasulullah pernah bersabda yang artinya ”Berbuatlah untuk duniamu
seakan-akan engkau akan hidup selamanya dan berbuatlah untuk akhiratmu
seakan-akan engkau akan mati esok hari.” Dalam riwayat Imam Bukhari dijelaskan
bahwa Rasulullah juga pernah mengingatkan para sahabat agar tidak mencari jalan
termudah dalam bekerja, misalnya dengan cara meminta-minta.
Orang yang ketika di dunia memilih bekerja
mencari rezeki dengan cara meminta-minta, pada hari akhir akan dibalas dengan
meminta-minta panasnya api neraka. Contoh lain dari kerja keras dapat ditemukan
dalam uraian berikut. Ali duduk di kelas VII Sekolah Menengah Pertama di
daerahnya. Sebagai seorang pelajar Ali selalu rajin belajar. Malam hari ia
belajar dan siang hari sepulang sekolah ia mengerjakan tugas yang diberikan
guru. Sisa waktu yang dimilikinya dipergunakan untuk membantu kedua orang
tuanya yang berjualan dan belajar Al-Qur’an di masjid. Tidak ada sedikit pun
waktu yang dibiarkannya berlalutanpa sesuatu yang bermanfaat.
2. Keutamaan Kerja Keras
Bekerja keras sangat penting untuk dilakukan. Di antara alasan
pentingnya bekerja keras adalah hal-hal sebagai berikut.
a.
Menunjukkan telah mengoptimalkan potensi dirinya. Manusia telah
b.
dikaruniai akal, rasa, dan karsa sehingga harus menjaga harkat dan
martabat dirinya.
c.
Seseorang dapat mengubah nasib dirinya agar menjadi lebih baik.
d.
Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu
kaum hingga kaum itu sendiri yang mengubahnya.
e.
Menunjukkan sikap tanggung jawab dengan memenuhi kebutuhan dirinya
sendiri.
f.
Dapat hidup mandiri sehingga tidak menjadi beban orang lain.
g.
Turut serta dalam memajukan lingkungan sekitar dan negara.
h.
Menunjukkan persiapan agar dapat menggapai kesuksesan pada hari esok.
Pekerja keras selalu melakukan perencanaan dan usaha keras dalam hidupnya.
Meskipun hasilnya tidak dapat ia petik langsung, tetap dapat dimanfaatkan untuk
generasi sesudahnya.
i.
Dengan berbagai keutamaan dari kerja keras, menunjukkan sifat ini sangat
penting untuk dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bekerja keras kita
akan dapat memperoleh kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.
3. Bekerja Keras dalam Keseharian
Sikap kerja keras harus diwujudkan dalam kehidupan nyata. Caranya
dengan menjalankan sesuatu secara sungguh-sungguh, istiqamah, dan
tidak mudah menyerah. Bekerja keras harus dilakukan, meskipun
memulainya dari hal-hal yang kecil dan terbatas. Sikap kerja keras
dapat
dilakukan dalam berbagai lingkungan, misalnya keluarga, sekolah,
maupun masyarakat. Bekerja keras dalam lingkungan keluarga dapat
dilakukan dengan cara berikut.
a.
Bekerja dengan sungguh-sungguh di rumah untuk membantu orang tua.
b.
Memanfaatkan waktu luang untuk belajar.
c.
Tidak membuang waktu untuk melakukan sesuatu yang tidak berguna.
d.
Membelanjakan uang dengan hati-hati dan gemar menabung.
e.
Berhemat dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan energi,
seperti listrik, gas, bahan bakar minyak, dan air.
Bekerja keras juga harus dilakukan dalam lingkungan sekolah dengan
cara sebagai berikut.
a.
Giat dan bersemangat dalam belajar.
b.
Bersikap aktif dalam belajar, misalnya bertanya kepada guru
tentang materi yang akan dipahami.
c.
Tidak mudah putus asa dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru.
d.
Tidak tergantung kepada orang lain dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.
e.
Rajin mengikuti kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan
prestasi diri.
Bekerja keras dalam lingkungan masyarakat dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut.
a.
Ikut serta dalam kegiatan masyarakat, seperti siskamling dan kerja
bakti.
b.
Turut serta dalam menjaga ketertiban dalam bermasyarakat.
c.
Menjaga lingkungan agar tetap bersih dan asri.
d.
Bersikap ramah tamah, peduli, dan suka menolong terhadap masyarakat
sekitar.
e.
Bersikap rendah hati dan tidak angkuh dalam setiap kesempatan.
Manfaat
kerja keras=
a. -Mencakupi
Segala Kebutuhan Hidup
b. -Mengubah
Keadaan Hidup Menjadi Lebih Baik
c. -Mencapai
Apa Yg Dicita citakan
DALIL NAQLI KERJA KERAS
Firman Allah SWT yang artinya sebagai berikut:
“ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
(Al-Qashash “ 77)
Dengan demikian, sikap kerja keras dapat dilakukan dalam menuntut
ilmu, mencari rezeki, dan menjalankan tugas sesuai dengan profesi
masing-masing.
Pentingnya bekerja keras ini tersirat dalam firman Allah surat
al-Jumu’ah ayat 10 yang artinya:
“ Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka
bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung. “
Selain itu, Allah juga berfirman dalam surat at-Taubah/9 ayat 105
yang artinya:
"Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan
Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata,
lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. “
Ayat di atas mengajarkan bahwa kita tidak saja melakukan ibadah
khusus, seperti shalat, tetapi juga bekerja untuk mencari apa yang telah
dikaruniakan Allah di muka bumi ini. Kemudian pada surat at-Taubah di atas
mengisyaratkan bahwa kita harus berusaha sesuai dengan kemampuan maksimal kita
dan hal itu akan diperhitungkan oleh Allah SWT. Orang yang beriman dilarang
bersikap malas, berpangku tangan, dan menunggu keajaiban menghampirinya tanpa
adanya usaha. Allah menciptakan alam beserta segala isinya diperuntukkan bagi
manusia. Namun, untuk memperoleh manfaat dari alam ini, manusia harus berusaha
dan bekerja keras. Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk bekerja
keras. Beliau menegaskan bahwa makanan yang paling baik adalah yang berasal
dari hasil keringat sendiri. Sabdanya:
عَنِ اْلمَقْدَادِ بْنِ سَعْدِ يَكْرِبَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ قَالَ مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلَِ يَدَيْهِ وَإِنَّ نَبِيَّ اللهِ دَاوُدُ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ (رواه البخارى(
Artinya: Tidak ada makanan yang lebih baik bagi seseorang melebihi
makanan yang berasal dari buah tangannya sendiri. Sesungguhnya Nabi Daud AS
makan dari hasil tangannya sendir.
Perintah untuk bekerja keras juga terdapat dalam firman Allah QS.
Al-Insyiqoq ayat 6 yang artinya:
“Wahai manusia sesungguhnya kamu harus bekerja
keras (secara sungguh-sungguh) menuju keredaan Tuhanmu”.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kerja keras,
tekun, ulet dan teliti merupakan akhlak Terpuji yang seharusnya dimiliki oleh
setiap orang, terutama bagi seorang pelajar dalam prose pendidikan.
2. Akhlak
terpuji tersebut tidak hanya butuk pemahaman konsep akan tetapi juga
diimplementasikan atau diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, terutama
sebagai umat muslim dalam mencetak prestasi bagi dunia peradaban Islam.
3. Akhlak
Terpuji tersebut merupakan refleksi dari bebrapa sifat-sifat atau akhlak
terpuji yang merupakan kepribadian Rasulullah saw. Yang perlu kita teladani.
B. SARAN
Berikut
saran-saran yang penulis tuaikan dalam tulisan ini sebagai evaluasi penulis
sendiri dan semoga bermanfaat bagi para pembaca. Saran yang penulis ajukan
yaitu: kita sebagai pelajar harus dapat
memanfaatkan waktu yang singkat ini guna bekerja keras menggapai cita-cita dan
mimpi kita untuk kehidupan dimasa mendatang.
Demikian
makalah yang kami tulis sekiranya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam
penulisan kami hanya pelajar yang miskin ilmu , kritik dan saran yang membangun
guna perbaikan dimasa mendatang sangat kami harapkan. Terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Hidup adalah sebuah perjuangan. Tanpa adanya usaha untuk berjuang maka manusia
tidak akan bisa bertahan untuk hidup. Untuk itu manusia haruslah berjuang
sekuat tenaga untuk memenuhi segala kebutuhannya sendiri. Dalam pada itu
berjuangmemiliki makna yang cukup luas. Di dalamnya terkandung nilai-nilai
untuk bekerja keras, tekun, ulet dan teliti. Tanpa adanya unsur-unsur itu apa
yang kita harapkan dan cita-citakan belum tentu akan tercapai. Dengan bekerja
keras dan tekun akan muncul sikap optimis dalam diri seseorang untuk menggapai
cita-citanya. Dengan adanya sifat ulet, manusia tidak akan mudah goyah dan
putus asa dalam menerjakan apa yang ia lakukan. Tidak mudah putus semangat
apabila dala melakukan pekerjaannya mengalami hambatan atau bahkan
kegagalan.
Dalam melakukan pekerjaan unsur teliti juga tidak boleh lepas dari dirinya.
Dengan sikap teliti maka apabila ada kesalahan atau kekurangan bisa segera di
carikan solusinya. Sehingga sebuah pekerjaaan dapat terlaksana dengan
baik. Berdasarkan uraian ini kami bermaksud untuk membahas bagaimana
halnya kerja keras, tekun, ulet dan dan teliti dalam kehidpan.
B. Tujuan
Pembahasan
Mengetahui
tentang pentingnya kerja keras, dan
memnuhi tugas Mata Pelajaran Akidah Akhlak.
C. Rumusan
Masalah
a. Bagaimanakah
yang dimaksud kerja keras?
b. Pengertian
Kerja Keras ?
c. Bekerja
keras dalam sehari-hari
d. Manfaat
bekerja keras
0 komentar
Post a Comment